LigaFox - Karya Digital Kebanggaan Polandia.
Jika ada satu game yang paling saya tunggu-tunggu, maka ia bukanlah Grand Theft Auto V dan Watch Dogs. Kisah awal game ini dimulai saat developer independen asal Polandia mengadaptasi novel karangan Andrzej Sapkowski ke videogame. Setelah seri pertama yang mengejutkan dan penerusnya yang mengagumkan, sang developer CD Projekt Red mengumumkan sekuel keduanya di E3 tahun lalu, The Witcher 3: The Wild Hunt.
Saya tidak akan mencoba membuat preview ataupun feature tentang game ini, itu sudah saya lakukan dan saya juga telah membuat sebuah feature panjang lebar beberapa bulan lalu di PC Gamer Indonesia. Kali ini saya hanya ingin mengajak Anda duduk sejenak untuk menyaksikan dan mengapresiasi tiga buah trailer singkat The Witcher 3. (ps: game ini tujukan untuk orang dewasa, terdapat adegan kekerasan).
Nama The Witcher sendiri bukanlah nama yang akrab di kalangan gamer nusantara. Dan saya akui kedua game sebelumnya bukanlah permainan yang bisa dinikmati oleh semua orang. The Witcher pertama dan kedua sarat dengan kekerasan, bahkan penuh dengan tema seks, namun ada suatu makna tersirat yang tersembunyi di dalam karya elektronik ini. Seri The Witcher adalah dongeng satir yang merefleksikan kejadian sehari-hari di dunia nyata, diterjemahkan ke dalam dunia fantasi: rasisme, penghianatan, kudeta politik hingga menyindir perilaku amoral seperti perselingkuhan hingga hubungan terlarang adik-kakak.
Baiklah, mungkin hal di atas adalah pembahasan yang terlalu berat. Mari kita jaga artikel ini tetap dalam proporsi standar. Di bawah ini ialah trailer CG mungkin bisa memberikan gambaran tentang latar belakang dunia The Witcher. Game ini mengkisahkan tentang seorang mutan dan pemburu monster – atau Witcher, Wiedźmin dalam bahasa Polandia – bernama Geralt, ia tinggal di dunia dimana tidak ada takaran moralitas yang jelas: seorang raja yang dicintai rakyatnya namun terbukti melakukan inses, seekor monster pembunuh yang ditakuti penduduk ternyata hanya berusaha melindungi rumahnya.
“Kejahatan tetaplah kejahatan,” kata Geralt, “Kecil, besar, sedang, semuanya sama. Proporsinya dapat dinegosiasikan, batas-batas moral mengabur. Saya bukan pertapa tak berdosa. Tetapi jika saya harus memilih satu kejahatan di antara kejahatan lain, maka saya tidak akan memilih apapun.” Kira-kira itulah yang Geralt katakan di dalam trailer ini. Kata-kata ini tampaknya dikutip dari novel The Last Wish.
Sang developer CD Projekt Red menjanjikan bahwa The Witcher 3 memiliki luas 20% lebih besar dari Skyrim dan membutuhkan 100 jam untuk menyelesaikan petualangan utama dan seluruh side-quest yang ada. Untuk bisa menuangkan semuanya ke formula open-world, developer asal Polandia ini akhirnya menciptakan arsitektur engine baru yang berbasis dari teknologi sebelumnya, REDengine 3. Dengan engine ini, The Witcher 3 sama sekali tidak memiliki ‘loading screen‘ yang memisahkan tiap zona di dalam game. Di Electronic Entertainment Expo 2013 kemarin, dirlislah trailer ‘gameplay’ The Witcher 3: The Wild Hunt untuk yang pertama kalinya.
Game ini merupakan karya anak bangsa kebanggaan Polandia, bahkan konon sebuah kopi The Witcher 2 Assassins of Kings dihadiahkan presiden Bronisław Komorowski ke Presiden Amerika Serikat Barack Obama saat ia mengunjungi Warsawa. Satu hal terakhir adalah, seluruh dunia fantasi yang menginspirasi baik novel maupun seri game ini diambil dari alam Polandia, termasuk mitos dan legenda yang berada di dalamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar